Yayasan Dharma Bhakti Astra Yayasan Dharma Bhakti Astra
Info UMKM
16 Desember 2022 Artikel

BERKENALAN DENGAN BUSINESS MODEL CANVAS

Tabel Business Model Canvas. Sumber Gambar: Strategyzer

Salah satu keterampilan yang perlu dimiliki saat memulai sebuah bisnis adalah menjabarkan ide bisnis yang akan dilakukan. Untuk memastikan semuanya berjalan efektif, diperlukan bingkai kerja (framework) yang mengakomodasi kebutuhan tersebut. Bentuk yang dapat digunakan untuk mengerjakannya adalah business model canvas (BMC).

BMC adalah bentuk strategi manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan juga konsep sebuah bisnis ke dalam bentuk visual. Penggunaan BMC dalam merumuskan gagasan akan memudahkan kita melihat gambaran ide bisnis serta realisasinya secara cepat. Terdapat sembilan poin yang perlu dirumuskan dalam BMC oleh pelaku bisnis.

Customer Segments

Segmentasi pelanggan ini dituliskan dalam bentuk karakteristik dari target segmen yang berpotensi membeli produk ataupun bisnis yang dilakukan. Karakteristik dapat dilihat melalui pekerjaan, kebiasaan, masalah, hingga kebutuhan target. Sebagai contoh, dalam kondisi meningkatnya kesadaran masyarakat dengan isu diabetes di usia muda, kebutuhan terkait makanan dan minuman sehat rendah gula menjadi penting untuk dipenuhi. Segmentasi pelanggan yang dapat ditulis meliputi warga urban berusia 20–40 tahun.

Value Proposition

Bagian ini diisi dengan nilai apa yang hendak ditawarkan dalam bisnis kepada calon pembeli. Orientasinya mengacu pada bagaimana bisnis dapat bermanfaat untuk pelanggan. Beberapa hal yang perlu dijawab meliputi keunggulan yang ditawarkan, manfaat yang akan diperoleh pelanggan setelah memakai produk, serta perbedaan dengan produk sejenis di bisnis lain. Sebagai contoh, bisnis berusaha untuk mengangkat nilai kesehatan dengan harapan menjadi produsen makanan dan minuman sehat rendah gula, yang inovasinya tidak menghilangkan cita rasa dan kenikmatan dari produk aslinya.

Customer Relationships

Tidak dielakkan bahwa sebuah bisnis dapat berjalan lancar jika kita juga mampu menjaga hubungan dengan pelanggan. Hubungan pelanggan pada bagian ini dapat diisi dengan strategi yang akan dilakukan untuk memastikan bisnis dapat terus terhubung dengan pelanggan, misalnya dengan membuat media sosial bisnis seperti Instagram, Facebook, dan Twitter, serta menjaga basis data pelanggan untuk ke depannya dapat turut memberikan umpan balik. Penyusunan strategi ini juga perlu berkaitan dengan poin segmentasi pelanggan, dengan melihat media mana yang paling banyak digunakan oleh rentang usia/pekerjaan sang target.

Channels

Channels berkaitan dengan cara untuk mengantarkan nilai yang ditawarkan kepada konsumen. Bentuk channel juga berhubungan dengan kesiapan sumber daya si empunya bisnis, sebab faktor lain seperti efektivitas dan potensi juga termasuk di dalamnya. Bentuk kanal ini misalnya direct selling atau menjual barang secara langsung dengan konsumen, atau bentuk lainnya berupa online selling melalui kanal lokapasar daring.  

Key Activities

Bagian ini diisi dengan kegiatan inti yang akan dilakukan pada bisnis. Jika mengacu pada contoh sebelumnya, kegiatan ini secara kronologis dapat dituliskan dengan menentukan bahan-bahan sehat yang akan digunakan termasuk menentukan bahan pengganti gula, produksi inovasi makanan dan minuman, pengemasan, lalu pemasaran produk. Ini adalah contoh sederhana yang perlu dikembangkan lebih kompleks dan runut, agar pelaku bisnis lebih sistematis untuk mencapat tujuan bisnis.

Key Resources

Bagian ini akan menjelaskan sumber daya apa saja yang bisnis butuhkan, dapat berupa bahan ataupun manusia sebagai penggerak bisnis. Mengacu pada contoh sebelumnya, key resources yang dapat ditulis meliputi bahan-bahan produksi makanan dan minuman sehat, ahli pangan, serta tim pemasaran/marketing untuk menjual produk.  

Key Partners

Bisnis manapun tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa ada pihak lain yang membantunya. Key partners adalah mitra yang memengaruhi kelancaran jalannya bisnis. Misalnya dalam produksi minuman dan makanan sehat, petani buah dan sayur menjadi mitra penting dalam bisnis. Mitra ini tidak hanya meliputi orang di luar usaha, para karyawan yang memiliki kompetensi terhadap penyusunan produk juga turut menjadi mitra strategis bisnis.

Cost Structure

Biaya yang akan dikeluarkan dalam operasi bisnis perlu dituliskan pada bagian ini. Cakupan biaya ini beragam, dapat meliputi penyewaan tempat, gaji karyawan, bahan baku, listrik dan air, dan lain-lain. Penulisannya dalam BMC cukup perlu dituliskan jenisnya saja, tidak perlu rinci dengan nominal agar BMC lebih ringkas.

Revenue Streams

Bagian terakhir ini mencakup penjelasan sumber pemasukan bisnis. Sebuah bisnis bisa memiliki lebih dari satu sumber pemasukan. Mengacu pada contoh sebelumnya, bagian revenue streams dapat dituliskan berupa pemasukan dari pembelian produk, pembelian kartu member, serta pengajuan grant/sponsor dari perusahaan yang memiliki visi selaras.

Kesembilan poin rumusan pada BMC membantu pelaku bisnis untuk lebih siap dalam menjalankan usahanya. Kesiapan bisnis ini juga perlu ditunjang dengan upaya untuk menjaga ritme sejak memulai hingga berjalannya bisnis. Penyusunan bisnis yang lebih terarah mengindikasikan bahwa proses pencapaian tujuan tersebut memang dirumuskan dengan serius.

Artikel ini diadaptasi dari artikel Business Model Canvas (BMC) ukmindonesia.id

Artikel Terkait

CARA MENGAMATI PRAKIRAAN CUACA UNTUK MENENTUKAN AKTIVITAS UMKM

Mengamati prakiraan cuaca adalah langkah pent...
25 Maret 2024

HAK KONSUMEN YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PELAKU UMKM

Hak Konsumen mengacu pada hak-hak yang diberi...
22 Maret 2024

CARA MENCANTUMKAN LABEL KANDUNGAN GIZI PADA PRODUK DENGAN BAIK DAN BENAR

Pada Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makana...
23 Februari 2024

JENIS PRODUK DAN USAHA YANG WAJIB MEMILIKI SERTIFIKAT HALAL

Berdasarkan aturan Undang-Undang Nomor 33 Tah...
12 Februari 2024