Yayasan Dharma Bhakti Astra Yayasan Dharma Bhakti Astra
21 April 2022 Siaran pers

KOLABORASI YDBA DENGAN APJI DALAM MEMBINA UMKM

Jakarta – Sejak didirikan Astra pada tahun 1980 hingga kini, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) terus mendorong UMKM binaannya untuk semangat berkolaborasi baik dengan perusahaan besar, pemerintah, asosiasi maupun sesama UMKM itu sendiri. Hal tersebut dilakukan YDBA untuk mendukung UMKM agar usaha yang dijalankan dapat mandiri dan berkelanjutan.

Hari ini, 21 April 2022 YDBA bersama Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) berkomitmen untuk berkolaborasi dalam pembinaan UMKM. Melalui kolaborasi ini, APJI berkomitmen untuk memberi kesempatan UMKM YDBA memasarkan produknya ke seluruh anggota asosiasi, baik secara langsung maupun melalui badan usaha di bawah APJI. Produk yang dipasarkanpun harus sesuai dengan standar QCD (quality, cost, delivery) yang ditetapkan oleh APJI kepada YDBA.

Sedangkan, YDBA sendiri berkomitmen untuk mendampingi dan memastikan UMKM membuat produk sesuai QCD dengan memberikan berbagai program pembinaan, seperti pelatihan dan pendampingan yang bersifat manajemen maupun teknis.

Komitmen kolaborasi ditandai dengan adanya penandatanganan Memorandum of Undertanding (MoU) antara YDBA yang diwakili oleh Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala dan Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R. M. Sigalingging dengan APJI yang diwakili oleh Ketua Umum Dewan Pusat APJI, Rahayu Setiowati disaksikan oleh Bendahara Pengurus YDBA, Handoko Pranoto dan Anggota Pengurus YDBA Vilia Husin.

Dalam penandatangan MoU ini Sigit P. Kumala menyampaikan, bahwa kolaborasi ini menjadi kesempatan yang sangat baik bagi YDBA maupun Lembaga Pengembangan Binsis (LPB)sebagai cabang YDBA di daerah untuk merekomendasikan produk UMKM yang berpotensi dibutuhkan APJI sebagai asosiasi yang menaungi industri jasa boga di seluruh Indonesia. Sigit juga berharap, kolaborasi ini dapat berjalan long term dan bermanfaat untuk UMKM Indonesia.

Sebagai rangkaian acara, pada hari ini bertepatan dengan momen Peringatan Hari Kartini, YDBA juga menyelenggarakan bincang inspiratif mengenai Peran Asosiasi dalam Rantai Pasok UMKM yang dinarasumberi oleh wanita-wanita inspiratif Indonesia, yaitu Rahayu Setiowati dan Ida R. M. Sigalingging.

Dalam bincang inspiratif tersebut, keduanya berbagi cerita bagaimana peran APJI maupun YDBA dalam mendukung rantai pasok UMKM, di samping mereka juga menyampaikan perannya sebagai seorang wanita dalam mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia.

   

Ida R. M. Sigalingging dalam bincang inspiratif tersebut menyampaikan bahwa YDBA memiliki peran     membina UMKM melalui program pelatihan dan pendampingan intensif yang mendukung UMKM tersebut   menghasilkan produk sesuai dengan standar QCD customer/ offtaker, memiliki kompetensi dan kapabilitas yang terus meningkat serta mendorong UMKM untuk menerapkan operational excellence di dalam   usahanya.

Dalam proses pembinaannya, Ida mendorong UMKM binaan baik di sektor manufaktur, bengkel, kerajinan dan kuliner serta pertanian untuk selalu memiliki semangat berubah dengan mentalitas sebagai wirausaha yang komitmen & konsisten dalam menjalankan usahanya, sehingga mereka dapat dipercaya oleh perusahaan besar / offtaker untuk menjadi bagian dari rantai pasok perusahaan yang sustain.

Sedangkan Rahayu Setiowati dalam Bincang Inspiratif ini menyampaikan, bahwa kolaborasi YDBA dan APJI tentunya akan memberikan keuntungan di kedua belah pihak. Saat ini, APJI sendiri dengan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia membutuhkan berbagai alat yang mendukung kegiatan jasa boga yang difokuskannya. Salah satu contoh alat tersebut, yaitu alat pemecah telor yang dibutuhkan para anggota APJI untuk memecahkan telor dengan jumlah rata-rata per hari sebanyak 1.000 telor. Hingga saat ini para anggota APJI masih melakukannya secara manual, karena harga alat yang belum terjangkau. Rahayu berharap, adanya kolaborasi dengan YDBA ini dapat menjadi solusi bagi APJI dalam pemenuhan alat-alat yang dibutuhkan anggota tersebut dengan harga yang kompetitif dan terjangkau serta memiliki kualitas yang sesuai dengan standar.

Sharing keduanya diharapkan dapat menginspirasi kita semua dan membawa semangat, bahwa Wanita Indonesia turut berperan dalam memajukan Indonesia.

Artikel Terkait

Koordinator Project Yayasan Dharma Bhakti Astra di Lebak, Banten, Dani Kurnia (kiri) saat menjelaskan perjalanan budidaya jahe merah tahap kedua hingga berhasil panen saat ini kepada Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala (tengah); Bendahara Pengurus YDBA, Handoko Pranoto (kedua kiri) dan Pengurus YDBA, Vilia Husin (kedua kanan) di tengah kegiatan panen jahe merah di Lebak, Banten (15/09).  Sebanyak 41 petani, baik dari masyarakat Baduy maupun Non Baduy menghasilkan panen jahe merah sebanyak 32,5 ton jahe merah yang dibudidaya dari 2,6 hektar lahan pertanian. Hasil panen akan dikirim para petani ke PT Bintang Toedjoe. Hasil panen tersebut meningkat 100% dari panen perdana pada 20 Oktober 2021 yang menghasilkan 16 ton jahe merah yang juga dipasok ke PT Bintang Toedjoe.

PETANI JAHE MERAH LEBAK BANTEN BINAAN YDBA HASILKAN PANEN 32,5 TON

Pada 1 September 2020 lalu, Yayasan Dharma...

16 September 2022

PRODUK UMKM OTOMOTIF, ALAT KESEHATAN, HINGGA UMKM KERAJINAN HADIR DALAM BOOTH YDBA DI GIIAS 2022

Tangera...

11 Agustus 2022

YDBA TURUT KEMBANGKAN UMKM MANUFAKTUR DI SOLO

Solo – Da...

14 April 2022

#YUKEXPLORE UMKM INDONESIA BINAAN YDBA

Jakarta –...

15 Maret 2022